Serba-serbi Ninja

Dengan budaya, politik, dan sejarah jepang yang berkembang di tengah kancah 
perang saudara, lantas menjadi ilmu pembunuh gabungan teknik berkelahi yang canggih,
 kegiatan mata-mata, dan spiritual. Itulah ninjutsu, ilmunya para ninja!
Mendengar kata ninja seolah kita membayangkan seseorang yang menggunakan pakaian hitam-hitam dengan memakai topeng yang hanya memperlihatkan keduamata. 

Sesungguhnya, Ninjutsu merupakan salah satu ilmu martial arts dari Jepang yang memang cukup tua. Seni beladiri bertarung yang mengandalkan strategi, Ninjutsu berasal dan berkembang sejak abad ke-7 M di daerah Iga pegunungan Togukure di pedusunan Jepang. Konon, pendiri beladiri ini bernama Daisuke Togakure yang menyempurnakannya menjadi teknik berkelahi canggih yang menyatu dengan kegiatan mata-mata dan spiritual. Sejak jaman dinasti shogun, para ninja dikenal sebagai kaki tangan kekuasaan feodal jaman dahulu.

Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Kata Ninja sendiri memiliki arti yang sangat dalam. Karakter Nin terdiri dari 2 bagian. Bagian atas berbunyi Yaiba yang berarti sisi tajam sebuah pisau, bagian bawah berbunyi kokoro atau shin, keduanya memiliki arti Hati. Karakter Nin (dapat dilafalkan Shinobi) dapat diartikan ketahanan, ketekunan hati, kesabaran baik fisik dan mental. Definisi lainnya ialah tersembunyi, secara diam-diam.

Dalam arti luas, Nin berarti menyatukan hati, pikiran dan jiwa, atau memiliki sifat seperti sebuah pedang yang semakin tajam kemampuannya bila diasah terus menerus. Sedangkan karakter Ja dapat dibaca sebagai Mono yang berarti orang. Dalam arti sempit ninja berarti orang yang bergerak dalam bayangan.

Ninja dikatakan terlarang oleh Shogun Tokugawa di abad ke-17. Tahun 1950 larangan itu dicabut pemerintah Jepang. Salah satu aliran ninja yang membuka diri dan membawa misi untuk memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah pewaris dari generasi ke-34, Profesor Masaaki Hatsumi, yang profesi sehari-harinya adalah seorang tabib, sensei ahli penyembuhan tulang. Pada periode 1976-1978, ninjutsu diajarkan ke Amerika Serikat oleh Stephen K. Hayes, yang berguru pada Hatsumi. Sejak itu, ninjutsu 
berkembang pesat dan menjadi beladiri yang banyak diminati.

Kehadiran Ninjutsu di Indonesia diperkenalkan oleh San Moon, pria yang pernah menimba ilmu ninja di negeri kangguru. Pria berusia 38 tahun ini kemudian mendirikan Ninjutsu Indonesia Club.

San Moon mengatakan, sebagai ilmu beladiri Ninjutsu tidak hanya sekedar beladiri saja melainkan keahlian full combat. "Disini dipelajari pula skill spionase antara lain survival, trik membuat jebakan untuk lawan, bagaimana membuat intrik, teknik provokasi, kamuflase, mempelajari ilmu kimia, serta toksin," jelas pria yang menimba ilmu Ninjutsu di Kevin Howthorne Ninjutsu School ini. Hal inilah yang membedakan Ninjutsu dengan ilmu beladiri lainnya. Ilmu beladiri hanya sebagian kecil dari ilmu self defense yang ada dalam Ninjutsu.

Dibandingkan dengan beladiri lain, gerakan dan jurus ninjutsu tidak dilengkapi dengan keindahan gerak atau estetika anatomis. Seperti misalnya Kata dalam karate. "Ninjutsu tidak mengenal estetika, karena konsepnya adalah bagaimana harus menang, resultoriented. Latihan dilakukan agar bagaimana konsep tersebut menimbulkan reflek dalam kehidupan sehari-hari," jelas San Moon. Oleh karena itu, ninjutsu tidak mengandalkan fisik yang kuat, tetapi stamina, kesabaran, ketelitian dan kejelian.


Sebelumnya, diajarkan sejumlah teknik ninjutsu, dilakukan latihan pemurnian jiwa (Seishin Teki Kyoyo). Kemudian barulah diajarkan teknik dasar ninjutsu seperti Tai Jutsu (tangan kosong), Ken Jutsu (pedang ninja), Bo Jutsu (jurus tongkat dan bilah), Shuriken Jutsu (senjata lempar), Yari Jutsu (jurus tombak), Naginata Jutsu (jurus pedang bertongkat), Kusari Gama (jurus rantai dan bandul), Kayaku Jutsu (ilmu peledak-pembakaran), Henso Jutsu (menyamar dan membaur),Shinobi Iri (mengintai dan menyusup), Sui Ren (ilmu tempur di dalam air), Bo Ryaku (ilmu strategi), Cho Ho (ilmu mata-mata/spionase), Inton Jutsu (teknik meloloskan diri dan menghilang), Ten Mon (meteorologi), dan Chi Mon (geografi).

Dari sejarah yang cukup panjang tentang ninja, salah satunya juga diabadikan dalam film Kill Bill, yaitu pedang Hattori Hanzo, seorang ninja yang terkenal pada jaman shogun pertama, Tokugawa Bakufu. Pedang ninja ukurannya lebih pendek daripada pedang Samurai katana.

Kini telah terjadi pergeseran pada kostum ninja yang selalu identik dengan hitam-hitam dengan memakai penutup wajah. Sekarang, ninja tidak selalu diidentikan dengan kostum seperti itu. Oleh karena itu,San Moon telah melahirkan satu aliran baru yang bernama San Moon Ryu Ninjutsu. "Lebih tepatnya sih self defense Ninjitsu. Saya mencoba untuk mengubah ninjutsu sedikit demi sedikit menjadi tidak mengerikanserta tidak memakai penutup kepala," jelasnya.


Selain itu, sebagai beladiri yang ekstrem fungsi mata-mata yang dikenal ninjutsu lebih tepat digunakan untuk kegiatan intelejen. Karena pola kerjanya mirip dengan pola kerja intelejen. Hal ini karena merujuk asal mula kehadiran ninja jaman dahulu. Namun, ninjutsu bisa digunakan diterapkan untuk aktifitas sehari-hari, seperti untuk bisnis. "Misalnya, digunakan untuk mempengaruhi kompetitor bisnis, membuat efek traumatis yang cukup besar lewat intimidasi agar mereka tidak meremehkan kita. Fungsi intelejen digunakan untuk mengetahuidata-data rahasia perusahaan, aset dan kekuatan finansial lawan," urainya panjang.

Hal ini dapat dilakukan karena dalam ninjutsu mengenal sistem jaringan laba-laba. Artinya, memiliki tingkatan serta garis komando dalam organisasi yang mengusung loyalitas tinggi. Ninja tertinggi menyandang status Jonin, dimana ia dapat memberikan misi kepada anak buahnya yang wajib dijalankan. Jadi hati-hatilah, siapa tahu orang di sebelah Anda seorang ninja.

Hattori Hanzo (1542 - 3 desember 1596). dikenal juga dengan nama Hattori Masanari, anak dari Hattori Yasunaga, salah satu ninja terkenal pemimpin dari klan Iga. Hanzo melayani Tokugawa Ieyashu dan lebih dikenal dengan nama Oni-Hanzo karena kekejamannya yang diperlihatkan pada setiap pertempurannya.

Hanzo lahir di daerah mikawa, dia sering pulang ke kampung Iga. dia adalah pemain pedang yang sangat handal dan seorang pengatur strategi yang baik juga. dia juga paling sering berlatih martial art yang dipelajarinya di daerah cina, Hanzo meninggal pada tahun 1596 pada umur 55 tahun karena sebab2 alami. penerusnya dalah anaknya yang bernama Masanari yang menjadi penjaga keamanan istana Edo.

Hattori Hanzo dikenal pula dengan nama Hattori Masanari, adalah salah seorang ninja terkemuka dalam sejarah Jepang. Ia sering muncul dalam manga dan novel fiksi, digambarkan berpakaian serba hitam serta memiliki kemampuan ninjutsu yang luar biasa. Mulai dari ilmu meringankan tubuh,  menyelam, bergerak di bawah tanah sampai menyamarkan diri di kegelapan. Ironisnya, dalam berbagai ensiklopedia sejarah, Hanzo jarang tertulis atau terkenal sebagai seorang ninja. Yang pasti, ia tercatat melayani Tokugawa Ieyasu dengan sangat setia. Atas kepandaiannya dalam menyusun taktik, ia mendapat julukan Oni-Hanzo (Devil Hanzo).Hattori Hanzo Early Life

Dalam legenda, Hattori Hanzo tercatat sebagai seorang superhuman ninja warrior. Dikisahkan Hanzo memiliki kemamuan untuk menghilangkan diri yang sangat sempurna. Ia juga menguasai ilmu penggunaan tali untuk menangkap musuh secara tepat. Kemampuan psychokinesis dan psychomancy pun konon dikuasai oleh Hanzo, membuatnya dapat memprediksikan taktik serta kekuatan lawan secara akurat. Selain seorang ninja, ia juga dikenal sebagai ahli pedang berkemampuan tinggi, seorang penyusun taktik jitu sekaligus piawai dalam memakai tombak. Hattori Hanzo mulai belajar ilmu bela diri pada usia 8 tahun di Gunung Kurama dan pada usia 12 tahun berhasimenjadi seorang ninja. Di usia 18 tahun, Hanzo dengan sukses menggapai posisi master ninja. Ayahnya, yakni Yasunaga, melayani Matsudaira Kuyoyasu selaku pemimpin klan Mikawa sekaligus kakek dari Ieyasu Tokugawa. Meski terlahir dan dibesarkan di provinsi Mikawa, ia sering kembali ke Iga selaku rumah dari keluarga Hattori yang memiliki kekuasaan sebagai pemimpin komunitas ninja di provinsi Iga.
Hanzo dan Ieyasu Tokugawa

Hubungan antara Hanzo dan Tokugawa Ieyasu, shogun Jepang, bermula saat Hanzo berumur 26 tahun. Ketika tinggal di Mikawa, ia menantang Hanzo untuk menahan nafas dalam air dan bahkan mencekik leher Hanzo dengan selembar kain. Tantangan itu dihadapi Hanzo dengan tenang dan akhirnya ia keluar menjadi pemenang. Ieyasu yang pucat dan terengah-engah karena kehabisan nafas bertanya mengenai berapa lama seorang ninja dapat bertahan dalam air, yang dijawab oleh Hanzo, ”Satu atau dua hari, tergantung permintaan tauan.” Untuk membuktikannya, ia kembali menyelam ke dalam air sampai beberapa jam lamanya hingga Ieyasu cemas dan mulai memanggil-manggil namanya. Hanzo muncul ke permukaan tanpa tanda-tanda kehabisan nafas lalu menyerahkan sebuah pedang pendek yang tadinya ada di pinggang Ieyasu. Ieyasu langsung terpukau dengan kemampuan Hanzo dan menjadikannya anak buah andalan 
sekaligus sahabatnya.Ieyasu Tokugawa lalu mendirikan pemerintahan pusat yang bertahan selama 300 tahun, bertahan selama 15 tahun generasi keturunannya. 
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kemampuan Ieyasu dalam melobi banyak prajurit bertalenta tinggi. Ia memperkerjakan banyak orangdengan latar belakang yang berbeda dalam usahanya mengumpulkan ilmudan pengetahuan. Ieyasu juga banyak dibantu oleh klan ninja, terutama Hanzo. Selama Warring States Period, para ninja merupakan agen penting dalam pengumpulan informasi dan eksekusi yang cepat. Meski banyak daimyo yang memperkerjakan ninja tetapi tidak ada daimyo sepintar Ieyasu yang cara piki dan kepandaiannya disukai para ninja. Salah satu kesuksesan dan bukti kesetiaan Hanzo pada Ieyasu adalah ketika Ieyasu mencium niat pemberontakan pada Nobunaga di Honno-ji temple. Hanzo meminta tuannya untuk mampir ke Iga, kembali ke Mikawa dengan bantuan para ninja Iga dan Koga lalu menyerang para prajurit yang berkhianat. Ieyasu pun setuju dengan usul Hanzo. Setelah mengumpulkan sekitar 300 ninja, Hanzo menyerang Honno-ji sementara Ieyasu disembunyikan di Mikawa. Keberhasilan Hanzo dibalas dengan memperkerjakan semua ninja yang membantunya dalam pertempuran tersebut.


Lalu di tahun 1590, ketika Ieyasu tinggal di Edo, para ninja diberikan tempat tinggal di sayap barat istana Edo. Area tersebut dinamakan Hanzo-Cho, dan salah satu gerbang istana dinamakan Hanzo-mon (Gerbang Hanzo). Saat Battle of Winter dan Battle of Summer yang terjadi di Osaka tahun 1614-1615, menjadi pertempuran paling besar yang pernah terjadi di Jepang. Dalam perang tersebut, para ninja mencapai puncak kejayaan dimana peran mereka sangat besar dalam mempertahankan pimpinan serta mengirim informasi. Ketika Sanada Yukimura, salah seorang jendral Toyotomi terkemuka sibuk menyusun taktik di istana Osaka, Ieyasu mengirimkan surat panah berisi tawaran 100.000 koku beras. Ieyasu juga menyuruh para ninja menyamar sebagai ronin dan memasuki istana Osaka untuk mengumpulkan informasi. Kemampuan mereka untuk menyamar akhirnya membuat klan Toyotomi kecolongan banyak informasi berharga, yang mengarah pada kejatuhannya di Battle of Winter dan Battle of Summer.The Death of Hanzo Hattori

Hattori Hanzo meninggal di tahun 1596 pada usia 55 tahun. Ada yang mengatakan Hattori meninggal karena sakit, tetapi ada juga yang percaya bahwa Hattori dibunuh dalam sebuah pertempuran oleh ninja bernama Fuma Kotaro. Kekuasaan Hattori diturunkan kepada anaknya Masanari yang baru berusia 18 tahun ketika ayahnya meninggal. Sayangnya ia tidak menguasai ninjutsu dan lalai dalam memimpin klan Iga sehingga para ninja menganggap Masanari tidak pantas menwarisi nama besar Hanzo dan mengakibatkan perpecahan. Para ninja yang memberontak mendesak Masanari untuk turun dari tampuk pimpinan. Jumlah ninja yang memberontak tidak tercatat dengan jelas tetapi para sejarawan mencatat pemberontakan tersebut sebagai salah satu pemberontakan paling besar dalam sejarah Jepang. Di tahun 1605, klan Iga terpecah menjadi 4 bagian dan masing-masing dipimpin oleh samurai berkedudukan rendah. Iga pun tidak pernah lagi mencapai kejayaan seperti yang pernah diraih Hanzo.